Followers

Saturday, April 6, 2013

Laskar Pencerah Hebohkan Bromo


Laskar Pencerah, begitulah nama tersebut kami pilih bukan karena mengikuti arus "Laskar Pelangi" atau "Laskar Cintanya" Ahmad Dhani. Ide awalnya sangat sederhana, ingin mengumpulkan anak muda yang peduli terhadap  keberlangsungan berbagai kehidupan di Bromo, khususnya di Desa Tosari, lereng Bromo. Tentu saja ide ini tidak muncul begitu saja bila tidak ada faktor beberapa pasien saya yang datang dengan kondis hamil dan umurnya masih muda kurang dari 18 tahun.
1365307232327374225
Selamat Datang Laskar Pencerah
1365307276932219211
Ini langkah kecil kami: Menjadi Laskar Pencerah

Kawin muda yang memang marak di masyarakat pedesaan nyatanya (lagi-lagi) harus saya jumpai disini, bukan hanya di Sumba seperti pengabdian saya tahun lalu. Namun, yang tidak habis pikir adalah terkadang kawin muda ini terjadi lantaran hamil terlebih dahulu di saat sekolah (baik SMP maupun SMA) sehingga mereka tidak dapat melanjutkan sekolahnya sampai selesai.  Tentu saja bila sudah terjadi seperti ini yang dirugikan adalah si wanita karena harus hamil dan menjadi ibu sebelum masanya.

Lalu bagaimana mengatasi hal tersebut? Sebagai Pencerah Nusantara, tim saya hanya berlima dan itu belumlah cukup untuk menjangkau seluruh remaja yang berpotensi hamil sebelum usianya. Oleh karenanya, terbesit ide untuk membuat Laskar Pencerah yang terdiri dari para remaja itu sendiri agar pendekatan terhadap sesama temannya remaja lebih mudah dilakukan.Laskar Pencerah Tosari, itulah nama tempat berkumpulnya para remaja SMP-SMA di kaki gunung Bromo ini. Tidak mudah menjadi Laskar Pencerah yang nantinya akan terus belajar bersama para kakak di Pencerah Nusantara. 

 Hasilnya? Seminar remaja untuk pertama kalinya di Bromo pun berhasil kami selenggarakan bersama dengan sekelompok kumpulan remaja masjid.  Seminar bertajuk "Internet Menyapa Bromo" tersebut kami ambil mengingat internet menjadi salah satu media yang mendukung terjadinya hamil sebelum waktunya. Bahkan kami pun membuat jargon bahwa menjadi Laskar Pencerah haruslah CERAH.

1365307161872942026
Jargon CERAH untuk Laskar Pencerah
Awalnya jargon di atas terkesan "maksa" tetapi kenyataannya memang begitu. Semangat belajar rendah karena kurangnya motivasi untuk terus merajut mimpi demi mengejar cita-cita setinggi langit mendorong remaja cenderung mencari jalan "keenakan" sendiri. Bahkan rokok bukan hal aneh di tempat ini karena seluruh orang tua sebagian besar mempunyai kebiasaan merokok.  Tidak perlu terkejut juga jika mendapati anak SD sudah mengepulkan asap rokok di sini. Semuanya dianggap biasa dengan dalih udara "dingin".  Termasuk slogan "Hamil Nanti Dulu" yang terbesit di kepala saya ketika memeriksa pasien hamil di usia 16 tahun.

Tidak mudah memang menginisiasi sebuah kegiatan apalagi ini melibatkan banyak remaja.  Hampir sebulan sebelum acara seminar dimulai pada Selasa (19/02/13) kami sudah harus keliling di 6 SMP dan 2 SMA yang tersebar di delapan desa.  Pasalnya, kami ingin remaja yang ikut bukanlah remaja yang dipaksa oleh pihak sekolah karena sekadar mewakili sekolah namun memang remaja yang tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang banyak hal. 

Tidak sia-sia, penyuluhan remaja bertajuk "Manajemen Cinta" yang kami berikan sebagai awalan perkenalan Laskar Pencerah ini diterima baik oleh seluruh remaja. Bahkan tidak hanya membahas cinta, saya nyaris mengantongi sebutan baru sebagai "Ibu Mimpi Basah" di kalangan siswa laki-laki lantaran terlalu "seronok" menyampaikan hal tersebut. Bahkan tidak tanggung-tanggung, saya mulai memperkenalkan istilah ATM (Alat Tusuk Manual) yang hanya dimiliki laki-laki dan sekalinya si alat mampu mimpi basah maka dia dapat menghamili perempuan.  Tidak perlu tabu memang di era serba canggih ini karena terkadang siswa lebih cerdas dapat mengakses berbagai layanan di internet dan masuk ke situs yang salah. Memang tugas kami tenaga kesehatan lebih banyak memberikan pengetahuan yang benar.

Dan perjuangan awal di satu bulan pertama menjelajahi sekolahan di pelosok desa berbuah manis. Sebanyak 120 remaja ikut serta dalam seminar sehari tersebut dan saya tahu bahwa mereka ikut karena "keinginan sendiri".  Beberapa wajah yang sudah tidak asing lagi pun hadir, pasalnya wajah-wajah tersebut saya ingat betul memang antusias ketika saya hadir di sekolah mereka memberikan sedikit ilmu.
1365307439292515728
Gambar penyambutan untuk Laskar Pencerah
1365308082944598960
Menuliskan mimpi dan harapan di spanduk Laskar Pencerah
13653081441773546466
Mimpi kita bersama

13653075411742736312
Impian remaja Bromo

Acara pun berlangsung seru karena untuk pertama kalinya Bromo digoyang oleh para remaja yang haus akan ilmu. Apalagi ini acara pertama yang mempertemukan seluruh remaja antar sekolah di Bromo.  Yah...mereka yang notabene tinggal di satu kecamatan ini belum tentu kenal ternyata dengan teman-teman dari desa lain.  Akhirnya pembukaan yang diawali dengan acara perkenalan dalam games tersebut pun berlangsung meriah. Setiap anak diberikan kesempatan berkenalan dengan teman yang belum pernah ditemuinya dalam 5 menit dan hasilnya luar biasa. Laskar Pencerah yang mampu berkenalan dengan paling banyak teman harus maju menguji ingatannya. Rekor perkenalanpun dipecahkan oleh siswa SMA Negeri 1 Tosari yang mampu berkenalan dengan teman baru sebanyak 9 orang.
1365307644984011902
Acara perkenalan pertama kali yang seru. Mereka berkumpul dari 8 desa yang lokasinya terpisah jauh
1365307853304870369
Seluruh calon Laskar Pencerah
13653082751531894856
Permainan mulai berlangsung
13653083601096119952
Tidak mau kalah dalam permaianan
1365308599293203673
Hebohnya ketika diskusi kelompok

Tidak hanya seru di perkenalan saja, memasuki sesi acara mereka bertemu dengan dr. M. Shouni selaku Kepala Puskesmas Tosari yang membawakan materi perkenalan internet. Setelahnya ada rekan setim saya, Olivia Herlinda jebolan Farmasi ITB yang akrab dengan dunia gadget memperkenalkan "dampak negatif internet".  Setelahnya, kedua pembicara tersebut diserbu beragam pertanyaan terkait internet oleh para Laskar Pencerah. Dan tidak lupa Pak Sudiro selaku Camat Tosari juga hadir memberikan wejangan kepada remaja untuk terus memacu diri menjadi lebih baik.

1365311130870762406
Dokter Shouni bersemangat memberikan materi
13653111881299842200
Kak Olivia berbagi pengalamannya
13653112381430620018
Pak Sudiro, camat Tosari yang berharap banyak pada Laskar Pencerah
Dan...saya mendapatkan giliran terakhir untuk membawakan materi "Yuk Menjadi Remaja Hebat". Jujur slide yang saya berikan adalah slide standar yang biasa saya gunakan ketika mengisi acara motivasi mahasiswa di berbagai universitas (dulu karena track record sebagai Mahasiswa Berprestasi Nasional maka sering mendapatkan kesempatan menjadi pembicara di berbagai universitas tetangga se-Jateng). Awalnya, saya hanya berpikir sederhana bahwa remaja di pelosok Bromo ini berhak mendapatkan materi sekelas "nasional". Hasilnya, luar biasa.  Saya tidak pernah merasa adrenalin berpacu sedalam ini bahkan nyaris memuntahkan air mata saya seperti ini sebelumnya.
13653113671718976432
Dokter Avis membagikan motivasi untuk Laskar Pencerah


Saya bahkan masih dapat tertawa bersama mereka ketika video-video lucu muncul dan sedih ketika video menyentuh yang muncul. Rasanya seperti bukan berhadapan dengan remaja pedesaan melainkan remaja yang menginjak dewasa dan haus akan motivasi. Saya putarkan juga kisah empat buah lilin dan saya katakan pada mereka bahwa ini kisah mendunia yang mereka harus tahu bahkan kalau perlu kisah dalam bahasa Inggris itu mereka hafalkan supaya mereka dapat menceritakan kepada wisatawan yang hadir.

13653114271150032143
Lilin pertama


Yah ini kisah empat lilin bernama lilin perubahan, agama dan cinta. Ketiga lilin tersebut padam karena di dunia ini sudah tidak ada lagi yang menghargai berbagai macam perubahan, agama maupun cinta hingga akhirnya ada anak lelaki yang menangis keras karena takut akan gelap. Namun, lilin keempat datang mengubah semuanya. Dia bernama lilin pengharapan "HOPE". Lilin ini yang membuat si laki-laki tadi bangkit dari putus asanya dan dengan lilin pengharapan dia pun berhasil menyalakan tiga lilin lainnya yang padam.

Saya menatap dalam satu persatu wajah remaja yang mulai terdiam di aula balai desa Tosari tersebut. Saya tahu kehidupan mereka tidak semudah remaja kota yang bebas meminta uang saku. Sepulang sekolah saya yakin sebagian besar dari mereka masih harus mencari rumput membantu orang tuanya merawat sapi atau bahkan mencangkul di kebun. Bahkan mungkin mereka harus sudah berbagi derita orang tuanya yang terjerat hutang piutang lantaran harus terus menggarap tanah pertaniannya. Atau mungkin di antara mereka ada yang sudah ditinggalkan orang tua lantaran jatuh sakit.  Saya tahu hidup mereka berat dan terkadang semangat belajar itu luntur karena tidak terfasilitasi oleh akan terusnya mereka bersekolah.  Lulus SMP saja sudah bagus disini dan tidak semua dapat melanjutkan SMA apalagi hingga kuliah. Saya tahu...tapi saya tegaskan pada mereka bahwa lilin terakhir yang tidak akan pernah padam adalah lilin PENGHARAPAN. Ketika semua jalan rasanya tertutup untuk mereka, saya mengajak mereka jangan pernah berhenti BERHARAP melalui mimpi-mimpi mereka. Hal sangat sederhana yang membuat saya trenyuh ketika mengatakan hal tersebut sambil menatap mata mereka satu persatu. Saya tahu, saat itu saya menjadi kakak yang cengeng di depan adik-adik kecil.  Rasanya saya ingin memeluk mereka satu persatu dan membagi kekuatan yang saya punya agar mimpi mereka terus menyala. Bahkan dapat bermimpi bagi mereka pun sudah hal bagus karena sebelumnya mereka tidak pernah berani bermimpi.Akhirnya saya memilih mengakhiri slide saya dengan tayangan video olimpiade untuk orang dengan keterbatasan fisik.  Siang itu, langit pun mulai mendung seperti ingin ikut menumpahkan air matanya mewakili suara hati para remaja. Dan setelah ada sesegukan, acara pun diganti oleh rekan saya yang psikolog sekaligus penanggunga jawab acara, Fairuziana Humam, untuk digantikan dengan acara lebih meriah lainnya.

Para remaja dibagi dalam kelompok kecil dan mereka mendapatkan perlengkapan untuk mencoba membuat website yang mereka inginkan termasuk beradu akting memerankan drama singkat terkait internet. Untuk pertama kalinya, saya tidak menyangka para remaja ini sangat bersemangat dan melebur rapi antara SMP dan SMA. Bahkan di acara inipun terlihat bakat-bakat luar biasa mereka di bidang seni baik seni lukis, suara maupun seni peran.  Tidak tanggung-tanggung, dari MC hingga moderator pun remaja yang berperan karena kami hanya memfasilitasi di belakang layar saja.

13653091741197134546
Tiap kelompok presentasi karyanya
1365309679573910199
Kariono Budi (mix), remaja dengan bakat seni luar biasa
13653106621473282492
Adegan drama remaja Laskar Pencerah


Dan di akhir acara, kami memilih tiga kelompok dengan penampilan terbaik juga tidak lupa memilih raja dan ratu sebagai peserta terbaik. Mahkota sederhana buatan tangan saya sendiri dari kardus berbalut aneka permen tersebut ternyata bagus juga ketika sudah menempel di kepala sang raja dan ratu. Mereka juga mendapatkan kaos Laskar Pencerah edisi terbatas karena hanya tiga remaja saja yang mendapatkannya di hari itu.  Bahkan kami pun loyal membagikan "Pin Laskar Pencerah" yang hanya didapatkan oleh remaja yang aktif bertanya.Dan ketika tiba di penghujung acara, rasanya saya ingin menghadiahi mereka satu persatu pelukan terhangat saya ketika mereka masih dapat menyebutkan singkatan CERAH dengan baik tanpa menyontek.  Bahkan ketika mereka masih ingat dengan jelas nama empat lilin, ah...rasanya saya kembali cengeng lagi. Sebelum 120 remaja itu kembali pulang dengan sedikit ilmu dan semangat baru, mereka masih punya PR lagi untuk benar-benar resmi menjadi Laskar Pencerah. Mereka masih harus membuat majalah dinding bertema bebas asalkan tiap tulisan mereka diberikan nama di madingnya. Karena hanya separuh dari mereka yang lolos babak Mading inilah yang dapat masuk ke babak selanjutnya berupa "Babak Wirausahawan". Serunya, babak wirausahawan tersebut akan menantang mereka dalam kelompok acak untuk membuktikan diri dapat mengolah modal menjadi keuntungan sebesar-besarnya saat perayaan Nyepi 11 Maret besok. Ingin tahu serunya aksi para Laskar Pencerah yang lolos di babak ini, anda bisa hadir sendiri menjadi saksi sekaligus merasakan ramainya ribuan orang berkumpul menyaksikan "Ogok-Ogok" perayaan Nyepi suku Tengger di Bromo.
13653115821625681607
Laskar Pencerah harapan Tengger
Jalan para remaja ini masih panjang karena nantinya hanya 30 remaja saja yang berhak mengikuti CAMPING TRAINING seru kami. Hanya remaja pilihan yang nantinya benar-benar menjadi Laskar Pencerah. Mereka inilah yang nantinya akan mulai membuat perubahan di desa mereka masing-masing dimulai dari hal-hal sederhana. Sangat sederhana malah seperti air, sampah, bahkan kesehatan dan say no to merried before the time. Selamat Berjuang para Laskar Pencerah Tengger! Salam Damai

13653114721470945705
Dunia maya para Pencerah Nusantara



13653099831221012594
Peserta memejamkan mata sambil deg-degan menunggu dicolek jadi peserta terbaik
13653097951136533120
Peserta terbaik!
13653103571611720202
Hadiah imut untuk tim terbaik diberikan oleh Perawat Naela
1365310432171066944
Seluruh Laskar Pencerah yang bersemangat dari awal sampai akhir seminar.GREAT!
1365310496531130538
Remaja Masjid sebagai panitia yang keren.
13653116771853572589
Sampai ketemu lagi di kisah lainnya LASKAR PENCERAH



dr. Hafiidhaturrahmah
Pencerah Nusantara Tosari 

1 comment:

  1. Terima kasih teman2 terbaikku.... saya memang ingin anak2 tosari bisa lebih baik dr sekarang ini. termotivasi untuk belajar, bergaul penuh etika antar lain jenis, berwawasan maju untuk membentuk pribadi dan lingkungan menjadi lbh baik........
    Tetapi.....................
    selama ini kami sendiri terbentur pada kondisi lingkungan yang berpengaruh luar biasa membentuk pribadi2 anak2 tengger yang kurang serasi, selaras dan seimbang dengan program kami sebagai insan pendidikan..............
    Thank's so much my friends............

    ReplyDelete