Followers

Thursday, September 4, 2014

Kader Posyandu : Pahlawan Kesehatan Tanpa Tanda Jasa

Dalam rangka ikut memeriahkan HUT RI ke 69, Tim Pencerah Nusantara Tosari tidak mau ketinggalan berpartisipasi. Kami berhasil mengajak Puskesmas Tosari dan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan Tosari untuk mengadakan Lomba Balita Sehat dan Lomba Kader Posyandu Balita. Yang spesial kali ini adalah, Lomba Kader Posyandu Balita tahun ini merupakan lomba yang pertama kali diadakan lagi setelah lebih dari satu dekade tidak dilaksanakan. Maka, tidak heran jika para kader Posyandu balita sangat antusias menyambutnya.

Suasana Registrasi

Pembukaan Lomba
Lomba balita sehat terdiri dari 2 kategori : umur 6-12 bulan, dan umur 13-59 bulan. Masing-masing desa mengirim 1 perwakilan untuk masing-masing kategori, which is, desa juga kami libatkan untuk menyeleksi balita-balita yang ada di daerah mereka untuk diutus sebagai perwakilan desa. Penilaian dilakukan sesuai indikator pertumbuhan dan perkembangan balita sesuai usia. Juri lomba balita adalah Bunda Bidan Koordinator Puskesmas Tosari aka Bu Murtini dan Dokter Ketua Pencerah Nusantara aka dr. Maria.

Penilaian Balita Sehat
 Lomba untuk kader Posyandu balita lebih seru lagi karena kami melibatkan 5 kader untuk masing-masing desa. Hal ini untuk menyiasati pos-pos yang jumlah kadernya terbatas tanpa mengurangi keterlibatan desa untuk berpartisipasi. Alhasil, semua kader di desa bahu membahu memenuhi kuota peserta yang ditetapkan oleh Tim Pencerah Nusantara. Contohnya, kader pos Sedaeng yang hanya 2 orang, akhirnya dengan bantuan bu Inggi (kepala desa) melibatkan serta kader dari pos Moroseneng dan Wonokoyo (yang nun jauh di sana keberadaannya) sebagai utusan dari Desa Sedaeng. Luar biasa...!! Ada 3 lomba untuk kader Posyandu : Lomba penimbangan dan pencatatan (diikuti 1 kader), Lomba cerdas cermat (diikuti 3 kader), dan Lomba penyuluhan (diikuti 1 kader).
Penilaian Penimbangan
Pada lomba penimbangan dan pencatatan, kami menilai keterampilan kader dalam melakukan penimbangan balita dan pencatatan hasil penimbangan di KMS. Juri lomba ini adalah Bidan Pencerah Nusantara, Intan.
Pada lomba penyuluhan, kami menilai keterampilan dan kepercayaan diri kader dalam memberikan penyuluhan di Posyandu. Media lembar balik yang kami sediakan juga bisa dipakai untuk mempermudah kader memberikan materi penyuluhan. Sedikit yang kami sayangkan adalah, kader peserta lomba penyuluhan bukanlah kader yang datang saat pelatihan penyuluhan lalu. Maka, masih banyak kader yang tidak terampil menggunakan lembar balik. Tetapi, kami menghargai usaha dan keberanian para kader peserta lomba penyuluhan. Pak Marno, Pemegang Program Promkes Puskesmas Tosari sekaligus juri Lomba Penyuluhan, sempat memberikan masukan untuk para kader dalam memberikan penyuluhan di Posyandu. Pak Marno juga menunjukkan cara menggunakan lembar balik dengan benar menggunakan bahasa lokal yang dimengerti oleh para kader. Tidak lupa, apresiasi sedalam-dalamnya juga diberikan oleh Pak Marno untuk para kader yang dengan berani mengikuti lomba penyuluhan walaupun masih banyak kekurangan. Dengan kerendahan hati beliau mengakui bahwa setelah sekian lama tidak ada lomba penyuluhan, beliau terharu melihat semangat para kader berpartisipasi dalam lomba tahun ini. Bagi beliau, lomba kader tahun ini menjadi masukan sekaligus pembelajaran bagi Puskesmas Tosari untuk melihat potensi para kader, terutama dari pos-pos yang jauh sehingga mereka pun bisa diikutsertakan jika ada jambore kader di tingkat kabupaten.
Yang paling seru adalah lomba cerdas cermat. Sebanyak 8 desa diadu dalam mengerjakan soal tertulis dimana materi soal tertulis adalah seputar Posyandu, imunisasi, kehamilan dan persalinan, ASI eksklusif, gizi, dan diare. Setelah melalui proses koreksi, 3 tim dengan nilai tertinggi berhak masuk ke babak final. Babak final dilaksanakan setelah lomba penyuluhan selesai. Sembari menunggu ruangan dipersiapkan, bidan Intan memaparkan jawaban-jawaban benar kepada semua peserta agar semua kader mengetahui jawaban pertanyaan ujian tulis dengan benar. Secara umum, ternyata pengetahuan kader mengenai materi soal cukup baik, walaupun perlu dikoreksi di beberapa bagian. Misalnya pada pertanyaan "ASI yang keluar pertama kali dan berwarna kekuningan disebut....", beberapa kader serempak menjawab, "...kolestrum!" Seketika ruangan tempat lomba cerdas cermat jadi penuh dengan gelak tawa. "Yang bener KOLOSTRUM lho yaaa... Bukan KOLESTRUM..." ujar bidan Intan mengoreksi. Tak lama, final cerdas cermat pun dimulai.
Menjawab Soal Tertulis
Suasana mulai tegang. Peserta Tim Kandangan, Tim Baledono, dan Tim Tosari bersiap di meja masing-masing. Pertanyaan dijawab secara berebut dimana jika benar, tim akan mendapat poin 100, dan jika salah, tim akan mendapat pengurangan 10 poin. Kali ini, Kepala Puskesmas Tosari, dr. Agus Tri Cahyono, bertindak sebagai pembaca pertanyaan babak final. Semua peserta penuh semangat menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Sampai akhirnya tiba di titik paling heboh....
dr. Agus : nah, ini pertanyaan yang paling sulit nih. siap-siap yaa...
(masing-masing peserta siap membunyikan kenong sebagai bel)
dr. Agus : siapa.... nama lengkap dokter Kepala Puskesmas Tosari?
Tim Tosari : (memukul bel dengan semangat)
dr. Agus : Tosari...?
Tim Tosari : ......
dr. Agus : yak, lempar
Tim Kandangan : (memukul bel dengan semangat) dokter Agus...!!
dr. Agus : Agus siapa nama lengkapnya?
Tim Kandangan : aduh... Agus sapa ya?
dr. Agus : yak, lempar.. Baledono gimana?
Tim Baledono: ..... (ga berani jawab)
dr. Agus : wah gimana ini? saya di sini udah bertahun-tahun ternyata masih belum terkenal.. saya kenalan lagi aja kalo gitu. nama saya Agus Tri Cahyono. jangan lupa yaa.. Tosari dan Kandangan min 10.
Tim Kandangan : waaah... gara-gara Pak Agus nilaiku dikurangi. gantian, Pak. sebutkan nama lengkap bapak saya. hayo, siapa...??
Ruang tempat lomba cerdas cermat kembali penuh dengan tawa melihat tingkah peserta dari Kandangan yang tidak mau kalah.
dr. Agus versus Finalis Cerdas Cermat Kader :D
Akhirnya, setelah 20 pertanyaan dibacakan, Tim Baledono berhasil keluar menjadi juara pertama Lomba Cerdas Cermat Kader Posyandu Balita se-Kecamatan Tosari *prokprokwush*
Betapa terharunya kami saat dr. Agus dan Pak Marno sebagai perwakilan dari Puskesmas berjanji di depan para kader bahwa setelah melihat semangat para kader, Puskesmas akan menjadikan Lomba Kader sebagai program yang akan diadakan secara rutin. Untuk percobaan, akan dilakukan dua tahun sekali.

Tim Baledono

Peserta Final Cerdas Cermat : Tim Kandangan, Tim Tosari, Tim Baledono

Tim Kandangan yang Pantang Menyerah


Pertemuan selanjutnya adalah pada tanggal 1 September lalu, sesuai jadwal pertemuan kader Posyandu balita, dua bulan sekali setiap tanggal 1.
Pertemuan ini sekaligus menjadi pertemuan kader terakhir dengan Pencerah Nusantara angkatan 2 sebelum kami menyelesaikan masa tugas. Maka pertemuan ini menjadi pertemuan yang haru bagi kami. 
Sebelum dimulai, para kader memberikan testmoni berisi pesan dan kesan terhadap PN 2. Senang dan sedih bercampur jadi satu mendengar testimoni-testimoni dari para kader sahabat kami ini. Dalam pertemuan ini, kami juga berkesempatan menerima mahasiswa dari rekan Pencerah Nusantara angkatan 1 (Rahmad Aji-Pemerhati Kesehatan Karawang). Teman-teman mahasiswa Akademi Farmasi Surabaya akan membagikan pengetahuan mengenai pengobatan alami untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Penyuluhan berlangsung seru karena memang tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan yang banyak terjadi di Tosari. Teman-teman dari Akademi Farmasi Surabaya memberikan pengetahuan baru cara membuat sirup daun salam, keripik daun sirih, teh daun salam, serta beberapa olahan daun salam dan daun sirih yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Para kader juga bisa mencicipi beberapa produk olahan daun salam dan daun sirih yang dibawa oleh teman-teman dari Akademi Farmasi Surabaya. Selesai penyuluhan, tiba waktunya pemberian sertifikat penghargaan kepada peserta lomba kader dan juga kenang-kenangan pada semua kader.

Sahabat Kami Kader dari Wonokitri

Formasi Lengkap Kader Wonokitri

Sahabat Kami Kader dari Ngadiwono

Sahabat Kami Kader dari Podokoyo

Sahabat Kami Kader dari Tosari

Sahabat Kami Kader dari Kandangan

Sahabat Kami Kader dari Baledono

Bersama Aji (PN 1 Karawang) dan Teman-Teman Mahasiswa AkFar Surabaya
Kami, Tim Pencerah Nusantara, dan dr. Agus sebagai Kepala Puskesmas, menekankan bahwa selembar sertifikat penghargaan mungkin bukan hal yang luar biasa yang bisa kami berikan. Namun nilai dibalik selembar sertifikat penghargaan tersebut, ada rasa terima kasih kami yang sebesar-besarnya untuk para kader yang sudah banyak sekali membantu kami. Kami menyadari, tanpa bantuan para kader kami akan kewalahan menangangi masalah kesehatan masyarakat se-Kecamatan. Kami menyadari, tanpa bantuan para kader kami akan setengah mati memberikan pengetahuan kesehatan bagi masyarakat. Kami menyadari, tanpa bantuan kader kami akan susah payah mengajak warga datang ke Posyandu, mengimunisasi anaknya, dan periksa hamil. Di balik selembar sertifikat penghargaan tersebut, ada begitu besar tanda hormat kami pada pengabdian para kader atas peran mereka sebagai perpanjangan tangan Puskesmas Tosari di masing-masing dusun.
Kami berharap, selembar sertifikat penghargaan tersebut mampu memicu semangat para kader untuk terus mau belajar dan mengabdi tanpa mengharap bayaran. Kami berharap, selembar sertifikat pernghargaan tersebut mampu mengingatkan para kader, perjuangan dan peran mereka dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, pengalaman mereka berjumpa dengan Pencerah Nusantara, pengalaman mereka menjadi utusan desa dalam Lomba Tingkat Kecamatan.

Sekali lagi,
Perjumpaan dan persahabatan kami dengan para kader Posyandu balita di Kecamatan Tosari ini mengingatkan kami, bahwa ada banyak juara di sekitar kita.
Ya, para kader ini adalah juaara. Kami telah menemukan mereka. Kami telah merangkul mereka.

Salam dari Tosari,
@kinanthi_only



No comments:

Post a Comment