Dalam rangka ikut memeriahkan HUT RI ke 69, Tim Pencerah Nusantara Tosari tidak mau ketinggalan berpartisipasi. Kami berhasil mengajak Puskesmas Tosari dan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan Tosari untuk mengadakan Lomba Balita Sehat dan Lomba Kader Posyandu Balita. Yang spesial kali ini adalah, Lomba Kader Posyandu Balita tahun ini merupakan lomba yang pertama kali diadakan lagi setelah lebih dari satu dekade tidak dilaksanakan. Maka, tidak heran jika para kader Posyandu balita sangat antusias menyambutnya.
Suasana Registrasi |
Pembukaan Lomba |
Lomba balita sehat terdiri dari 2
kategori : umur 6-12 bulan, dan umur 13-59 bulan. Masing-masing desa
mengirim 1 perwakilan untuk masing-masing kategori, which is, desa juga
kami libatkan untuk menyeleksi balita-balita yang ada di daerah mereka
untuk diutus sebagai perwakilan desa. Penilaian dilakukan sesuai
indikator pertumbuhan dan perkembangan balita sesuai usia. Juri lomba
balita adalah Bunda Bidan Koordinator Puskesmas Tosari aka Bu Murtini
dan Dokter Ketua Pencerah Nusantara aka dr. Maria.
Penilaian Balita Sehat |
Lomba
untuk kader Posyandu balita lebih seru lagi karena kami melibatkan 5
kader untuk masing-masing desa. Hal ini untuk menyiasati pos-pos yang
jumlah kadernya terbatas tanpa mengurangi keterlibatan desa untuk
berpartisipasi. Alhasil, semua kader di desa bahu membahu memenuhi kuota
peserta yang ditetapkan oleh Tim Pencerah Nusantara. Contohnya, kader
pos Sedaeng yang hanya 2 orang, akhirnya dengan bantuan bu Inggi (kepala
desa) melibatkan serta kader dari pos Moroseneng dan Wonokoyo (yang nun
jauh di sana keberadaannya) sebagai utusan dari Desa Sedaeng. Luar
biasa...!! Ada 3 lomba untuk kader Posyandu : Lomba penimbangan dan
pencatatan (diikuti 1 kader), Lomba cerdas cermat (diikuti 3 kader), dan
Lomba penyuluhan (diikuti 1 kader).
Penilaian Penimbangan |
Pada
lomba penimbangan dan pencatatan, kami menilai keterampilan kader dalam
melakukan penimbangan balita dan pencatatan hasil penimbangan di KMS.
Juri lomba ini adalah Bidan Pencerah Nusantara, Intan.
Pada
lomba penyuluhan, kami menilai keterampilan dan kepercayaan diri kader
dalam memberikan penyuluhan di Posyandu. Media lembar balik yang kami
sediakan juga bisa dipakai untuk mempermudah kader memberikan materi
penyuluhan. Sedikit yang kami sayangkan adalah, kader peserta lomba
penyuluhan bukanlah kader yang datang saat pelatihan penyuluhan lalu.
Maka, masih banyak kader yang tidak terampil menggunakan lembar balik.
Tetapi, kami menghargai usaha dan keberanian para kader peserta lomba
penyuluhan. Pak Marno, Pemegang Program Promkes Puskesmas Tosari
sekaligus juri Lomba Penyuluhan, sempat memberikan masukan untuk para
kader dalam memberikan penyuluhan di Posyandu. Pak Marno juga
menunjukkan cara menggunakan lembar balik dengan benar menggunakan
bahasa lokal yang dimengerti oleh para kader. Tidak lupa, apresiasi
sedalam-dalamnya juga diberikan oleh Pak Marno untuk para kader yang
dengan berani mengikuti lomba penyuluhan walaupun masih banyak
kekurangan. Dengan kerendahan hati beliau mengakui bahwa setelah sekian
lama tidak ada lomba penyuluhan, beliau terharu melihat semangat para
kader berpartisipasi dalam lomba tahun ini. Bagi beliau, lomba kader
tahun ini menjadi masukan sekaligus pembelajaran bagi Puskesmas Tosari
untuk melihat potensi para kader, terutama dari pos-pos yang jauh
sehingga mereka pun bisa diikutsertakan jika ada jambore kader di
tingkat kabupaten.
Yang paling seru
adalah lomba cerdas cermat. Sebanyak 8 desa diadu dalam mengerjakan soal
tertulis dimana materi soal tertulis adalah seputar Posyandu,
imunisasi, kehamilan dan persalinan, ASI eksklusif, gizi, dan diare.
Setelah melalui proses koreksi, 3 tim dengan nilai tertinggi berhak
masuk ke babak final. Babak final dilaksanakan setelah lomba penyuluhan
selesai. Sembari menunggu ruangan dipersiapkan, bidan Intan memaparkan
jawaban-jawaban benar kepada semua peserta agar semua kader mengetahui
jawaban pertanyaan ujian tulis dengan benar. Secara umum, ternyata
pengetahuan kader mengenai materi soal cukup baik, walaupun perlu
dikoreksi di beberapa bagian. Misalnya pada pertanyaan "ASI yang keluar
pertama kali dan berwarna kekuningan disebut....", beberapa kader
serempak menjawab, "...kolestrum!" Seketika ruangan tempat lomba cerdas
cermat jadi penuh dengan gelak tawa. "Yang bener KOLOSTRUM lho yaaa...
Bukan KOLESTRUM..." ujar bidan Intan mengoreksi. Tak lama, final cerdas
cermat pun dimulai.
Menjawab Soal Tertulis |
Suasana mulai
tegang. Peserta Tim Kandangan, Tim Baledono, dan Tim Tosari bersiap di
meja masing-masing. Pertanyaan dijawab secara berebut dimana jika benar,
tim akan mendapat poin 100, dan jika salah, tim akan mendapat
pengurangan 10 poin. Kali ini, Kepala Puskesmas Tosari, dr. Agus Tri
Cahyono, bertindak sebagai pembaca pertanyaan babak final. Semua peserta
penuh semangat menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Sampai akhirnya
tiba di titik paling heboh....
dr. Agus : nah, ini pertanyaan yang paling sulit nih. siap-siap yaa...
(masing-masing peserta siap membunyikan kenong sebagai bel)
dr. Agus : siapa.... nama lengkap dokter Kepala Puskesmas Tosari?
Tim Tosari : (memukul bel dengan semangat)
dr. Agus : Tosari...?
Tim Tosari : ......
dr. Agus : yak, lempar
Tim Kandangan : (memukul bel dengan semangat) dokter Agus...!!
dr. Agus : Agus siapa nama lengkapnya?
Tim Kandangan : aduh... Agus sapa ya?
dr. Agus : yak, lempar.. Baledono gimana?
Tim Baledono: ..... (ga berani jawab)
dr.
Agus : wah gimana ini? saya di sini udah bertahun-tahun ternyata masih
belum terkenal.. saya kenalan lagi aja kalo gitu. nama saya Agus Tri
Cahyono. jangan lupa yaa.. Tosari dan Kandangan min 10.
Tim Kandangan : waaah... gara-gara Pak Agus nilaiku dikurangi. gantian, Pak. sebutkan nama lengkap bapak saya. hayo, siapa...??
Ruang tempat lomba cerdas cermat kembali penuh dengan tawa melihat tingkah peserta dari Kandangan yang tidak mau kalah.
dr. Agus versus Finalis Cerdas Cermat Kader :D |
Akhirnya,
setelah 20 pertanyaan dibacakan, Tim Baledono berhasil keluar menjadi
juara pertama Lomba Cerdas Cermat Kader Posyandu Balita se-Kecamatan
Tosari *prokprokwush*
Betapa
terharunya kami saat dr. Agus dan Pak Marno sebagai perwakilan dari
Puskesmas berjanji di depan para kader bahwa setelah melihat semangat
para kader, Puskesmas akan menjadikan Lomba Kader sebagai program yang
akan diadakan secara rutin. Untuk percobaan, akan dilakukan dua tahun
sekali.
Tim Baledono |
Peserta Final Cerdas Cermat : Tim Kandangan, Tim Tosari, Tim Baledono |
Tim Kandangan yang Pantang Menyerah |
Pertemuan
selanjutnya adalah pada tanggal 1 September lalu, sesuai jadwal
pertemuan kader Posyandu balita, dua bulan sekali setiap tanggal 1.
Pertemuan
ini sekaligus menjadi pertemuan kader terakhir dengan Pencerah
Nusantara angkatan 2 sebelum kami menyelesaikan masa tugas. Maka
pertemuan ini menjadi pertemuan yang haru bagi kami.
Sebelum
dimulai, para kader memberikan testmoni berisi pesan dan kesan terhadap
PN 2. Senang dan sedih bercampur jadi satu mendengar
testimoni-testimoni dari para kader sahabat kami ini. Dalam pertemuan
ini, kami juga berkesempatan menerima mahasiswa dari rekan Pencerah
Nusantara angkatan 1 (Rahmad Aji-Pemerhati Kesehatan Karawang).
Teman-teman mahasiswa Akademi Farmasi Surabaya akan membagikan
pengetahuan mengenai pengobatan alami untuk menurunkan tekanan darah
tinggi. Penyuluhan berlangsung seru karena memang tekanan darah tinggi
menjadi masalah kesehatan yang banyak terjadi di Tosari. Teman-teman
dari Akademi Farmasi Surabaya memberikan pengetahuan baru cara membuat
sirup daun salam, keripik daun sirih, teh daun salam, serta beberapa
olahan daun salam dan daun sirih yang bermanfaat untuk menurunkan
tekanan darah. Para kader juga bisa mencicipi beberapa produk olahan
daun salam dan daun sirih yang dibawa oleh teman-teman dari Akademi
Farmasi Surabaya. Selesai penyuluhan, tiba waktunya pemberian sertifikat
penghargaan kepada peserta lomba kader dan juga kenang-kenangan pada
semua kader.
Sahabat Kami Kader dari Wonokitri |
Formasi Lengkap Kader Wonokitri |
Sahabat Kami Kader dari Ngadiwono |
Sahabat Kami Kader dari Podokoyo |
Sahabat Kami Kader dari Tosari |
Sahabat Kami Kader dari Kandangan |
Sahabat Kami Kader dari Baledono |
Bersama Aji (PN 1 Karawang) dan Teman-Teman Mahasiswa AkFar Surabaya |
Kami, Tim Pencerah
Nusantara, dan dr. Agus sebagai Kepala Puskesmas, menekankan bahwa
selembar sertifikat penghargaan mungkin bukan hal yang luar biasa yang
bisa kami berikan. Namun nilai dibalik selembar sertifikat penghargaan
tersebut, ada rasa terima kasih kami yang sebesar-besarnya untuk para
kader yang sudah banyak sekali membantu kami. Kami menyadari, tanpa
bantuan para kader kami akan kewalahan menangangi masalah kesehatan
masyarakat se-Kecamatan. Kami menyadari, tanpa bantuan para kader kami
akan setengah mati memberikan pengetahuan kesehatan bagi masyarakat.
Kami menyadari, tanpa bantuan kader kami akan susah payah mengajak warga
datang ke Posyandu, mengimunisasi anaknya, dan periksa hamil. Di balik
selembar sertifikat penghargaan tersebut, ada begitu besar tanda hormat
kami pada pengabdian para kader atas peran mereka sebagai perpanjangan
tangan Puskesmas Tosari di masing-masing dusun.
Kami
berharap, selembar sertifikat penghargaan tersebut mampu memicu
semangat para kader untuk terus mau belajar dan mengabdi tanpa mengharap
bayaran. Kami berharap, selembar sertifikat pernghargaan tersebut mampu
mengingatkan para kader, perjuangan dan peran mereka dalam menjaga
kesehatan ibu dan anak, pengalaman mereka berjumpa dengan Pencerah
Nusantara, pengalaman mereka menjadi utusan desa dalam Lomba Tingkat
Kecamatan.
Sekali lagi,
Perjumpaan
dan persahabatan kami dengan para kader Posyandu balita di Kecamatan
Tosari ini mengingatkan kami, bahwa ada banyak juara di sekitar kita.
Ya, para kader ini adalah juaara. Kami telah menemukan mereka. Kami telah merangkul mereka.
Salam dari Tosari,
@kinanthi_only
No comments:
Post a Comment