Followers

Saturday, April 5, 2014

Serunya Ogoh-Ogoh di Tosari

Ogoh-ogoh merupakan sebuah perayaan umat Hindu menjelang hari raya Nyepi. Mayoritas masyarakat Tosari merupakan masyarakat beragama Hindu sehingga kami, tim Pencerah Nusantara, berkesempatan untuk menyaksikan suasana perayaan ogoh-ogoh di Tosari.
Ogoh-Ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian "Bhuta Kala" dan sudah menjadi ikon ritual yang secara tradisi sangat penting dalam penyambutan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka. Fungsi utama "ogoh-ogoh" adalah sebagai representasi Bhuta Kala yang dibuat menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, dimana "ogoh-ogoh" tersebut akan diarak beramai-ramai keliling desa, sehari sebelum Hari Raya Nyepi (Pangrupukan). 

Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala melambangkan kekuatan alam semesta (bhu) dan waktu (kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, "Bhuta Kala" digambarkan sebagai sosok yang besar menakutkan dan pada umumnya berupa wujud raksasa (rakshasa). Raksasa adalah bangsa pemakan daging manusia atau kadang-kadang sebagai bangsa kanibal dan dilukiskan dalam "Yakshagana", sebuah seni populer dari "Karnataka". Menurut mitologi Hindu dan Budha menyatakan, kata "rakshasa" mempunyai arti "kekejaman", yang merupakan lawan dari kata "raksha" yang artinya "kesentosaan".

Masyarakat Tosari sendiri mempersiapkan ogoh-ogoh sedari 1-2 bulan sebelumnya. Persiapan yang dilakukan antara lain berlatih baleganjur dan membuat patung ogoh-ogoh. Masing-masing desa membuat ogoh-ogohnya masing-masing, kemudian mengarak ogoh-ogoh yang telah dibuat menuju lapangan Tosari. Semua umat tumpah ruah di Lapangan Tosari. Mulai anak-anak sampai warga dewasa. Mulai dari dusun yang dekat sampai dusun yang terjauh. Semua terlihat semangat melihat ogoh-ogoh. Beruntunglah kami karena lapangan tempat berkumpulnya masyarakat ada di depan rumah dinas kami (:  setelah proses ibadah di lapangan Tosari selesai, ogoh-ogoh dibawa kembali ke dusun masing-masing dan kemudian dibakar.

Anyway, membuat ogoh-ogoh tidak bisa sembarangan lho. Butuh keterampilan khusus, bahkan orang-orang yang membuat ogoh-ogoh juga tidak sembarangan. Proses pembuatan ogoh-ogoh butuh kesabaran dan ketekunan dari senimannya. Mulai dari desain, pemilihan bahan, proses menyusun kerangka sampai finishing, semua dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

And, these all that we can share about the celebration of ogoh-ogoh in Tosari. Enjoy (:
Pembuatan Ogoh-Ogoh Dusun Ngawu Desa Podokoyo

Rangkaian Buah untuk Sesajen

Rangkaian Pala Pendem untuk Sesajen
 
Rangkaian Bolu Kukus untuk Sesajen
Sesajen yang Siap di Altar

Rangkaian Janur dan Bambu

Persembahan yang akan Dibakar

Sesajen yang DIletakkan di Sudut Lokasi Ogoh-Ogoh

Pandhita Dusun Tlogosari yang Memimpin Upacara Sebelum Mengiring Ogoh-Ogoh

Ogoh-Ogoh Dusun Tempat Kami Tinggal. Sereeeemmm.....

Para Pandhita yang Bersiap Memimpin Upacara

Barisan Ogoh-Ogoh Siap Memasuki Lokasi

Sebelum Memasuki Lokasi, Ogoh-Ogoh Didoakan Dulu oleh Pandhita

Serem??

Semua Masyarakat Hindu Tumpah Ruah di Lapangan Tosari

Satu Ogoh-Ogoh Diiring oleh Warga Dusun

Bentuk Ogoh-Ogoh sudah Didesain Sejak Lama

Setiap Ogoh-Ogoh Pasti Ada Maknanya

Ini hanya satu dari keunikan tempat kami mengabdi sebagai Tim Pencerah Nusantara. Masih banyak hal menarik yang ada di Tosari. Tertarik? Just come (:

Best regards,
@kinanthi_only



No comments:

Post a Comment