Ogoh-ogoh merupakan sebuah perayaan umat Hindu menjelang
hari raya Nyepi. Mayoritas masyarakat Tosari merupakan masyarakat beragama
Hindu sehingga kami, tim Pencerah Nusantara, berkesempatan untuk menyaksikan suasana
perayaan ogoh-ogoh di Tosari.
Ogoh-Ogoh merupakan karya seni patung dalam
kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian "Bhuta
Kala" dan sudah menjadi ikon ritual yang secara tradisi sangat
penting dalam penyambutan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka. Fungsi utama
"ogoh-ogoh" adalah sebagai
representasi Bhuta Kala yang dibuat menjelang
perayaan Hari Raya Nyepi, dimana "ogoh-ogoh"
tersebut akan diarak beramai-ramai keliling desa, sehari sebelum Hari Raya
Nyepi (Pangrupukan).
Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta
Kala melambangkan kekuatan alam semesta (bhu) dan waktu (kala) yang tak terukur dan tak
terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, "Bhuta Kala" digambarkan
sebagai sosok yang besar menakutkan dan pada umumnya berupa wujud raksasa (rakshasa). Raksasa adalah bangsa
pemakan daging manusia atau kadang-kadang sebagai bangsa kanibal dan dilukiskan
dalam "Yakshagana", sebuah seni
populer dari "Karnataka".
Menurut mitologi Hindu dan Budha menyatakan, kata "rakshasa" mempunyai arti
"kekejaman", yang merupakan lawan dari kata "raksha" yang artinya
"kesentosaan".
Masyarakat Tosari sendiri mempersiapkan ogoh-ogoh sedari 1-2
bulan sebelumnya. Persiapan yang dilakukan antara lain berlatih baleganjur dan
membuat patung ogoh-ogoh. Masing-masing desa membuat ogoh-ogohnya
masing-masing, kemudian mengarak ogoh-ogoh yang telah dibuat menuju lapangan
Tosari. Semua umat tumpah ruah di Lapangan Tosari. Mulai anak-anak sampai warga dewasa. Mulai dari dusun yang dekat sampai dusun yang terjauh. Semua terlihat semangat melihat ogoh-ogoh. Beruntunglah kami karena lapangan tempat berkumpulnya masyarakat ada di
depan rumah dinas kami (: setelah proses
ibadah di lapangan Tosari selesai, ogoh-ogoh dibawa kembali ke dusun
masing-masing dan kemudian dibakar.
Anyway, membuat ogoh-ogoh tidak bisa sembarangan lho. Butuh keterampilan
khusus, bahkan orang-orang yang membuat ogoh-ogoh juga tidak sembarangan. Proses
pembuatan ogoh-ogoh butuh kesabaran dan ketekunan dari senimannya. Mulai dari
desain, pemilihan bahan, proses menyusun kerangka sampai finishing, semua
dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
And, these all that we can share about the celebration of
ogoh-ogoh in Tosari. Enjoy (:
|
Pembuatan Ogoh-Ogoh Dusun Ngawu Desa Podokoyo |
|
Rangkaian Buah untuk Sesajen |
|
Rangkaian Pala Pendem untuk Sesajen |
|
Rangkaian Bolu Kukus untuk Sesajen |
No comments:
Post a Comment