Followers

Tuesday, October 1, 2013

Agung, Pemuda Bromo Ini Juarai Marathon Internasional


1379578245654612151
Agung, Pemuda Bromo Juara Lomba Marathon Internasional dari Indonesia


Masih jelas teringat senyum mengembang pemuda hitam manis asli Tosari tersebut ketika dirinya berhasil mencapai garis finish dalam waktu 90 menit untuk rute half marathon (21,5 km). Bahkan, dirinya mengakui selisih waktu dengan Willy, juara I dari Inggris hanya satu menit saja.
"Sayang sekali sebenarnya kak, karena mendadak kaki saya kram ketika hampir di garis finish padahal dari awal saya sudah berusaha lebih dulu berada di depan yang juara satu" Agung terbata menjelaskan sembari memegangi kakinya yang sedang ditangani oleh tim medis Pencerah Nusantara.


13795236151968058743
Ditemani perawat Puskesmas Tosari, Mas Raga



13795237182075000873
Agung langsung ditangani oleh tim fisioterapis dari Surabaya (Thanks Henri)

Semangat Anak Desa

Agung Nur Permana, pemuda kelas 2 SMA Negeri 1 Tosari ini tidak pernah menyangka cita-citanya menjadi guru olahraga membuatnya memasuki dunia lari. Berawal dari tingkat kabupaten dimana Agung memenangkan lomba lari se-Pasuruan, namanya mulai terlupakan oleh PEMDA. Namun, beruntung, salah satu guru Bahasa Inggris di sekolahnya yang dikirim langsung dari Amerika hobi berlari. Shane, begitulah guru ini mulai mengajak kembali pemuda Tosari yang gemar berlari dan melatihnya secara professional. Tidak tanggung-tanggung, bahkan dengan dana pribadi, Shane membawa 10 anak harapan Tosari mengikuti ajang Bali Marathon Juli kemarin.

Jika anda ingat dengan Anto, putra Ibu Sutinah yang mengikuti lari demi membuktikan dan menyalurkan kekuatan untuk ibunya yang menderita kanker, maka Agung menjadi salah satunya pula. Tertantang untuk menjadi pemuda yang dapat menaikkan harkat martabat keluarganya yang hanya petani, Agung berlatih keras demi Bali Marathon.


“Selama enam bulan sebelum Bali Marathon kita terus berlatih tiap dua hari sekali. Diawali dari lari satu kilo hingga empat kilo dan kita semua sudah kelelahan. Hingga akhirnya kita berhasil lari berkilo-kilo. Itu luar biasa” Agung mengenang perjuangannya besama 9 rekan lainnya.


1379525329460158637
Pemandangan deretan rumah di Desa Ngadiwono yang terlihat dari puncak bukit dan dilewati para pelari


13795250491027778607
Desa Ngadiwono dilewati para pelari


1379523939840197903
Pemandangan menawan di balik Bromo tempat Agung berlari



137952400315372376
Berpose dengan Tim BPBD dan RSI Aisiyah Malang di lokasi lari, Cemoro Pukul


1379524073269335646
Pemandangan indah ini berada di jalur lari 21K dan 42K


13795241171733337057
Masih banyak pemandangan luar biasa bukan hanya sekadar pasir dan kawah Bromo saja loh

Tidak Ada Perjuangan yang Sia-Sia
Yah, tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan. Agung menyelesaikan pijakan marathonnya di Bali untuk rute Full Marathon (42 km) dalam waktu 5 jam saja. Tentunya itu hasil bagus bagi seorang pemula karena cut off time (waktu terlama harus masuk garis finish) 9 jam. Walau hanya mendapatka medali sebagai finisher dan belum mendapatkan juara, Agung tidak putus asa.

Belajar dari pengalaman dan terus berlatih lari setiap hari, Agung bersama rekan-rekannya pun kembali mengikuti Bromo Marathon, 1 September 2013 lalu. Bukan hanya sebagai tuan rumah, Agung membuktikan dirinya sebagai pemuda kelahiran Tosari berhak atas kemenangan lomba lari di tanah kelahirannya sendiri.


“Rasanya senang sekali” dan senyum mengembangnya terus menghiasi.


1379524212435532635
Agung saat memasuki podium penerimaan hadiah, selalu tersenyum



137952436849253339
Bersama para pemenang lainnya, Agung terus maju bawa nama harum INDONESIA


137952455589638766
Para pemuda asli Tosari yang ikut berpartisipasi (dari cewek-Lilis, Dwi, Hengki, Willy, Agung dan volunteer)

Bromo Marathon International, Pertama Kalinya!


Ajang marathon pertama di Bromo ini bukan ajang sembarangan. Buktinya, CNN sudah menobatkan Bromo Marathon dalam 4 lomba lari termenantang se-Asia. Bahkan CNN menjelaskan dalam websitenya jika ingin menang, bayangkan saja lahar Bromo mengejar ketika anda berlari.

Yap, lomba yang diinisiasi oleh Shane dari Peace Corp dan dibantu beberapa guru lokal asli Tosari (Pak Deddy dan Pak Made) ini menjadi pembuktian bahwa Bromo menyediakan pemandangan indah juga unik untuk para pelari. Bahkan namanya bukan sekadar marathon namun juga adventure karena memang separuh dari rutenya adalah trekking melewati jalanan setapak yang kanan kirinya berupa jurang.

Tentunya dengan medan yang sulit tersebut, tidak semua orang mampu mencapai garis finish. Dari 926 peserta yang mendaftar, hampir 30%nya berasal dari luar negeri (25 negara). Oleh karenanya, persiapan sekelas internasional pun benar-benar dilakukan di ajang ini termasuk Tim Medis.


13795255291035714920
Para pelari mulai bersiap



13795256812037106607
Memasuki final dengan bahagia


1379525787211757889
Salah satu pelari yang kakinya patah tetap ikut mendukung teman-temannya dengan hadir walau pastinya tidak ikut berlari dong


13795258641479750871
Ekspresi memasuki finish....unik ya


13795259711276630458
Usia tidak menjadi penghalang...berhasil lari sampai finish artinya mengalahkan musuh terbesar, diri sendiri


13795261101797159733
Wah mas....bahagianya ya


1379526290448163329
Mas....nyari siapa....?


1379526424164805628
Mba....modis banget :)


13795267181535584699
Willy juara I ketika memasuki finish


13795268091959889687
Dua remaja Jakarta ini memasuki finish dengan kompak


1379527022752483349
Semangaat Ommmm


1379527129978237242
:)


1379527230755977117
Sudah kelar pak ngos-ngosannya


13795273541503870476
:)


Tim Medis Tanpa Tanda Jasa


Pencerah Nusantara kali ini mengandeng banyak instansi kesehatan dari beragam daerah mulai dari Pasuruan, Malang hingga Surabaya demi mengantisipasi segala hal terkait kesehatan pelari. Terima kasih yang luar biasa kami ucapkan kepada segenap pihak terutama dari PEMDA PASURUAN atas dukungannya. Juga kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan, Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan, Dinas KOMINFO, KONI, dan RSUD Bangil. Terima kasih pula kepada puluhan volunteer Tim Medis dari Fisioenterpreneur Surabaya, Dokter Muda Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, SAR Trenggana Malang, RSI Aisyiyah Malang, RSI Universitas Islam Malang (UNISMA), Tim ER Universitas Brawijaya (UNIBRAW), dan RSI Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Luar biasa sebanyak 150 tim medis bahu membahu dan beruntung tidak ada korban tergelincir ke jurang walaupun korban kram, lecet, atau luka ringan lainnya mencapa hampir 150 peserta pula.

Semoga Bromo Marathon 2014 lebih baik lagi dalam segala hal. Syukurlah saya hanya akan bertemu sekali ini saja dengan Bromo Marathon dan melihat Agung naik podium menjadi pemenang.

Ke depan, saya berharap Agung dapat kembali berlaga di JAKARTA MARATHON 27 Oktober besok di saat saya sudah menyelesaikan tugas di Bromo dan dapat menemaninya di Jakarta.

Semangat berlari Gung!
dr.Hafiidhaturrahmah
Pencerah Nusantara
Bromo


13795277661357359148
Tim Puskesmas Tosari berjaga di start finish saat Bromo Marathon. Salute to all of you :)


13795278721174793693
Tim Pencerah Nusantara Tosari (minus Olivia Herlinda,S.Farm)


13795280072035205957
Tim yang sudah hampir satu tahun bertugas di Bromo (dari jilbab hitam Fairuziana,S.Psi-Naela,Ns-Saya-Feny,AmKeb


13795281551211950783
Bersama Ibu Loembini, Kadinkes (tengah, jilbab pink)


13795282901165833459
Para pelari yang terluka memilih tetap berlari dan baru perhatian dengan lukanya ketika sampai garis finish


13795284291781602175
Bahkan sebelum mulai lari, para fisoterapis sudah memberikan pelayanan kepada pelari yang butuh persiapan lebih


13795285271884779878
Para pelari asli Bromo



1379528604148203232
Warga selalu memadati area lari terutama garis finish...ada apa?


1379528660111171185
Ternyata ada syuting film


1379528720642944468
SEMANGAT TERUS AGUNG!!!

No comments:

Post a Comment