Followers

Tuesday, February 3, 2015

Aksi Laskar Pencerah Tosari di Hari AIDS Sedunia (sebuah rekap kegiatan di Bulan Desember)




Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, tanggal 1 Desember adalah hari AIDS Sedunia, dimana momentum tersebut digunakan sebagai ajang bagi pelajar, Mahasiswa, ataupun AIDS untuk mengkampanyekan anti HIV & AIDS. Dalam kampanye tersebut banyak hal yang dilakukan, dimulai dari menyebarkan pita warna merah sebagai simbol anti AIDS, atau bahkan ada yang melakukan penyuluhan tentang HIV & AIDS dengan tujuan meningkatkan pengetahuan Masyarakat tentang HIV & AIDS.
 
Pita Merah sebagai simbol Hari HIV/AIDS Sedunia
Seperti tidak mau ketinggalan, Pasukan remaja Tengger yang tergabung dalam Laskar Pencerah Tosari, juga melakukan berbagai kegiatan untuk memperingati hari HIV &AIDS. Mereka turut andil dalam menyebarkan pesan dan informasi tentang HIV & AIDS kepada teman sebayanya di sekolah masing-masing. HIV & AIDS menjadi salah satu fokus kegiatan dari Laskar Pencerah karena HIV & AIDS merupakan salah satu racun remaja, sebagaimana digambarkan dalam segitiga KRR atau yang sering disebut dengan TRIAD-KRR, yaitu isu seksualitas, Narkoba dan HIV & AIDS, dimana ketiganya adalah sebuah permasalahan yang saling mempengaruhi satu sama lain atau memiliki hubungan determinan resiproc. Oleh karena itu, Laskar Pencerah  sebagai Peer Educator di Setiap sekolah masing-masing merasa bertanggung jawab atas pengetahuan teman sebayaatentang HIV & AIDS.
Jeva (siswa SMAK Baithani Tosari) berperan sebagai peer educator pada Perayaan Hari HIV/AIDS di sekolahnya


Kristina (siswi SMPN 2 Wonokitri, Tosari) sedang memberikan presentasi mengenai HIV/AIDS di sekolahnya

Sebelum Pasukan Laskar Pencerah melakaukan aksi, terlebih dahulu mereka melakukan persiapan. Dimulai dari penentuan Koordinator kegiatan, Koordinator sekolah, pembuatan Pita dan Pesan tentang HIV dan AIDS, Hingga pengumpulan materi HIV & AIDS sebagai bahan penyuluhan. Dalam kegiatan perinngatan hari HIV & AIDS terpilihlah Yoga Andika  salah satu siswa kelas XI dari SMA Kristen Baithani sebagai Koordinator Kegiatan.

Tiba hari H peringatan AIDS Sedunia setiap sekolah mulai melakukan kegiatan yang memiliki banyak cerita seru. Dimulai dari SMP-SMA Kristen Baithani yang pada awalnya berencana melakukan aksi penyebaran pita selepas Upacara Bendera, terpaksa harus di batalkan karena Upacara Bendera pada hari tersebut di tiadakan karena kondisi yang gerimis. Tapi kondisi tersebut tidak menyurutkan langkah anak Laskar Pencerah di sekolah tersebut. Karena pagi yang seharusnya dilaksanakan kegiatan Upacara, di ganti dengan kegiatan renungan dan dalam kegiatan renungan tersebut salah satu anggota Laskar Pencerah yaitu Yoga memberikan sedikit renungan tentang HIV dan AIDS, selesai renungan barulah mereka menyebarkan Pita merah dan Pesan tentang HIV & AIDS. Tak hanya cukup sampai disitu kegiatan peringatan hari HIV & AIDS di SMP-SMA Kristen Baithani Tosari, selesai renungan mereka mengumpulkan seluruh siswa SMP & SMA di Caffe “Bagger” yang merupakan kantin sekolah tersebut untuk melakukan penyuluhan tentang HIV & AIDS. Seperempat waktu penyuluhan berjalan dengan baik, tapi sekali lagi kondisi tidak memungkinkan untuk dilanjutkannya penyuluhan di Caffe tersebut karena angin yang kencang yang membuat Layar atau Screen penyuluhan hampir roboh, karena Caffe tersebut memang berada di ruang terbuka yang hanya memiliki atap saja dan tempat duduk lesehan. Hal tersebut tidak membuat anak Laskar pencerah patah semangat, mereka seperti tidak kehabisan akal, mereka memindahkan kegiatan penyuluhan tersebut keruang Aula, yang ruangannya berdekatan dengan caffe Sekolah. Ketidak kondusifan sempat terjadi saat peserta penyuluhan yaitu siswa siswi SMP dan SMA harus mengangkat dan menata kursi sendiri untuk mereka gunakan sebagai tempat duduk. Untungnya hal tersebut tidak berlangsung lama hingga akhirnya penyuluhan dapat dimulai lagi. Jeffa Malaekhi siswa kelas XI adalah siswa yang kali ini menjadi pematerinya. Dalam menyampaikan materi Jeffa tampak lancar dan Percyadiri, karena beberapa hari sebelumnya dia sudah mempersiapkan materi penyuluhan dan mempelajarinya secara detail dan rinci, tak hanya Jeffa, Yoga juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan penyuluhan. Hingga akhirnya kegiatan peringatan HIV & AIDS di SMP-SMA Kristen Baithani selesai dengan hasil yang memuaskan.

SMPN 1 Tosari juga memiliki cerita dalam peringatan hari HIV & AIDS di sekolah tersebut. Paginya sebelum jam pelajaran dimulai mereka menyebarkan Pita merah dan pesan HIV &AIDS ke seluruh siswa SMP. Setelah itu mereka baru melakukan penyuluhan tentang HIV & AIDS. Tekhnis pelaksanaan penyuluhan di Sekolah tersebut adalah dilakukan di masing-masing kelas disela-ssela jam pelajaran. Tentunya sebelumnya Laskar pencerah sudah mendapatkan ijin Penyuluhan dari Kepala Sekolah, sehingga mereka diperbolehkan memberikan penyuluhan pada jam tersebut. Penyuluhan dilakukan terlebih dahulu dikelas IX dilanjutkan di kelas VIII, penyuluhan tersebut berjalan lancar tanpa kendala apapun dan siswa siswi antusias menyimak kegiatan penyuluhan. Penyulihan yang terakhir dilaksanakan di kelas VII, setengah perjalanan penyuluhan kegiatan masih berjalan lancar, akan tetapi setelah itu tanpa disangka listrik di sekolah tersebut padam, sehingga penyuluhan yang dibantu dengan media Proyektor  tidak dapat digunakan lagi. Wande yang merupakan pemateri di kelas tersebut tidak serta merta menghentikan penyuluhan tersebut. Dengan dibantu media seadanya dia tetap melanjutkan penyuluhan hingga selesai.
SMPN 2 Tosari yang berada di Desa Wonokitri yang merupakan pintu masuk wisatawan yang hendak ke wisata penanjakan maupun Gunung Bromo juga melakukan kegiatan yang tak jauh berbeda dengan sekolah yang lain. Pagi harinya mereka menyebarkan pita merah dan pesan HIV & AIDS, bedanya jika sekolah yang lain langsung ke siswa siswi sekolah, kalau SMPN 2 yang pertama diberi pita merah adalah seluruh Guru dan Karyawan di sekolah tersebut. Ternyata luar biasa antusias Guru dan Karyawan tersebut untuk memakai pita sebagai simbol kepedulian mereka dengan HIV & AIDS. Setelah itu mereka melanjutkan penyebaran pita di kelas IX dan melakukan penyuluhan di kelas tersebut. Pemateri di sekolah tersebut adalah Mega dan Wrista mereka adalah siswa kelas VIII yang tergabung  dalam anggota Laskar pencerah Tosari. Tak hanya mereka berdua saja yang melakukan penyuluhan, akan tetapi mereka didampingi salah satu guru di sekolah tersebut dalam menyampaikan materi tentang HIV & AIDS yaitu Pak Nanda, beliau adalah salah satu guru yang sangat mendukung seluruh kegiatan dan aktifitas Laskar pencerah di Sekolah tersebut. Usai penyuluhan di kelas IX barulah Mega dan Wrista dibantu dengan teman –teman yang lain menyebarkan pita kepada siswa kelas VII dan VIII.
 
Siswa SMPN 2 Wonokitri antusias dalam mendengarkan presentasi yang diberikan oleh temannya

Suasana saat Penyuluhan HIV/AIDS di SMAK Baithani Tosari

Rangkaian kegiatan peringatan HIV & AIDS di beberapa sekolah yang telah dipaparkan diatas adalah sebagian kecil dari contoh kesungguhan Laskar pencerah Tosari yang merupakan Remaja Harapan Tosari dalam menyebarkan pesan sehat di Tosari. Masih banyak lagi kegiatan yang mereka lakukan dengan tujuan untuk Tosari yang lebih Sehat dan Lebih Hebat.

Semangat Laskar pencerah Tosari....!!!
Oleh    : ST. Khumaidah, S.K.M
Fb        : Siti Khumaidah
Twitter : @Khumaida2
www.kompasiana.com/khumaida

No comments:

Post a Comment