Followers

Friday, August 2, 2013

Hebatnya Remaja Tosari Sweeping Rokok dengan Damai

Ah siapa bilang merokok itu hanya untuk orang kota saja. Nyatanya hasil pendataan Pencerah Nusantara di 845 rumah, sebanyak 72,89 % rumah masih belum bebas asap rokok. Merokok sudah menjadi kebutuhan khusus bagi masyarakat tengger yang hidup di Desa Tosari, lereng Bromo ini. Namun bukan berarti tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko penyakit akibat rokok.

Bertepatan dengan Hari Anti Tembakau Sedunia, ratusan remaja SMP hingga SMA di Tosari yang tergabung dalam Laskar Pencerah melakukan Long March Anti Tembakau. Bupati Pasuruan, Dr.H.Dade Angga SIP, M.Si hadir melepas long march sekaligus memasang pin “saya tidak merokok” pada perwakilan remaja, Anas dan Anggun.


13700502441158416375
Pemasangan pin oleh Bupati Pasuruan

Olivia Herlinda, lulusan Farmasi ITB yang tergabung dalam Pencerah Nusantara dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI (KUKPRI) untuk Millenium Development Goals (MDGs) menegaskan long march ini bagian dari kampanye untuk menumbuhkan kesadaran bahaya akan rokok.

“Bukan hanya sekadar jalan saja tapi kita juga mengganti setiap rokok yang ditemukan dengan permen dan menyediakan klinik khusus untuk pemeriksaan kesehatan. Para remaja Tosari juga menampilkan teaterikal bahaya merokok. Kami berharap yang sederhana ini dapat menggugah warga sekitar bahwa rokok berbahaya. Jika masih belum dapat berhenti merokok, setidaknya jadilah perokok yang tahu tempat merokok. Tidak di depan ibu hamil atau anak-anak dan tidak di tempat-tempat keramaian” demikian ujar Olivia.


13700503441998228223
Pelepasan longmarch oleh Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan
13700503791099924635
Berbagai yel-yel dan aksi teaterikal dipertunjukkan
13700504251091606799
Kreatifitas tiada henti dari remaja SMP dan SMA di Desa Tosari
1370050543932267079
Klinik pemeriksaan tekanan darah bagi para perokok
13700507891711126577
Sidak rokok bahkan di dalam mobil sekalipun
1370050926772676361
Aksi teaterikal
1370051056985960598
Aksi pembakaran rokok di akhir teaterikal

Warga yang melihat keramaian long march pun memadati Pasar Tosari untuk memeriksakan tekanan darah dan menonton teaterikal rokok. Aksi teatrikal ini bercerita tentang fakta kehidupan petani tembakau, tentang dampak rokok pada wanita hamil dan keuntungan yang didapatkan perusahaan rokok sendiri dibanding dampak bahaya rokok dalam tubuh seseorang. Aksi ini berakhir dengan pembakaran rokok yang mereka sita dari orang- orang di sepanjang jalan. Berbagai poster anti tembakau yang juga dilombakan untuk remaja SMP dan SMA pun turut meramaikan long march. Pemenang poster dari SMPN 4 Tosari, SMPN 1 Tosari dan SMAN 1 Tosari mengkampanyekan poster mereka sepanjang 1,5 km perjalanan. Tak ayal ini mengundang daya tarik dan simpati tersendiri dari masyarakat Tosari serta turis asing yang mengunjungi Bromo. Waah ternyata anak gunung kreatif juga ya menciptakan ide untuk menggugah kesadaran bahaya merokok.

Seruuu kaaan

Salam Dingin-Dingin Empuk Tanpa Rokok
dr.Hafiidhaturrahmah
Pencerah Nusantara Tosari

No comments:

Post a Comment