Followers

Wednesday, November 14, 2012

Inilah Kami Tim Pencerah Nusantara dari TOSARI



Inilah kami para Pencerah Nusantara Tosari (Dari Kanan Atas-Psikolog Fairuz dan Perawat Naela. Dari Kanan Bawah Bidan Fe, Apoteker Oliv, dan Emak Avis selaku dokter umum sekaligus leader.)

Salam TOSARI


Dari 32 Pencerah Nusantara yang ditempatkan di 7 lokasi di seluruh nusantara, 5 orang diantaranya beruntung ditempatkan di Tosari, Pasuruan. Dan hebatnya lagi kelimanya wanita semua dan mendapatkan satu-satunya ahli psikologi di Tim Pencerah Nusantara.

Siapakah Kelima wanita yang akan berjuang satu tahun ke depan agar Desa Tosari makin sehat? Inilah mereka dan profil singkatnya.



Dokter Avis (Hafiidhaturrahmah)

Wanita kelahiran 9 Februari 1986 ini akrab dipanggil Avis namun seiring dengan lamanya bergaul dalam karantina bersama Tim Pencerah Nusantara maka panggilannya berubah menjadi EMAK Avis.

Dokter dari Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2003 ini Mahasiswa Berprestasi Nasional (2007) yang menyukai pengabdian masyarakat. Menghabiskan masa kuliahnya dengan berorganisasi di BEM membuatnya berkesempatan menjadi Staff Ahli Hubungan Luar Negeri untuk Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Senang menulis dan bersosialisasi membuatnya mempelajari kepemudaan, HIV/AIDS juga kedokteran internasional bersama IFMSA (International Federation Medical Students Association). Thailand, Jepang, Taiwan, Singapore, Denmark, dan Swedia sebagai tempat belajarnya malah membuat dia semakin cinta tanah air. Hal itu terbukti karena Avis lebih memilih daerah pedalaman dibandingkan kota. Menjadi peneliti malaria bersama Eijkman Institute for Biomolecular selama setahun membuatnya belajar banyak kearifan lokal serta budaya Sumba Barat Daya, NTT. Pulau Kalimantan juga menjadi tempat belajar sebelum akhirnya berlabuh menjadi Pencerah Nusantara. Optimisme tinggi bahwa promotif jika dikelola dengan baik dan kerjasama multisektor dapat mengalahkan model kesehatan kuratif adalah hal yang ingin dia buktikan dengan bergabung bersama Pencerah Nusantara. "Jumping" adalah andalannya dan terkait tulisan kedokteran masyarakat Emak Avis dapat dinikmati di www.kompasiana.com/avis



Psikolog Fai (Fairuziana Humam)

Dara cantik asal Aceh ini adalah lulusan Psikologi tahun 2011 dari Universitas Syah Kuala. Pernah berkutat dengan kesehatan jiwa di ranah puskesmas membuatnya penasaran bagaimana cara menyehatkan mental masyarakat terutama di tingkatan terdepan yaitu puskesmas.

Hal tersebut menurut Fai sangatlah penting karena sehat harus meliputi aspek biologi-psikologis juga sosial. Berbekal pengalamannya dalam dunia kepemudaan, Fai berkesempatan mengikuti Pertukaran Pemuda Indonesia- Kanada selama 6 bulan. Ia juga pernah terpiih mengikuti forum kepemimpinan anak muda Young Leaders for Indonesia serta aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kampusnya.

Dara kelahiran 4 Maret 1989 senang menyanyi dan sejak tahun pertama kuliah sudah menjadi penyiar radio untuk Kantor Berita Radio Antero Banda Aceh. Mengikuti Pencerah Nusantara dengan hidup berdampingan dan turun tangan langsung menolong masyarakat adalah hal yang ingin dilakukannya sejak lama dan kini terkabul.

Fai akrab dipanggil dengan sebutan "Kakak Pertama" setelah Emak Avis di Pencerah Nusantara Tosari.




Bidan Fe (Feny Mariantika) 
Perempuan kelahiran 25 Maret 1990 yang akrab disapa Fe ini lulusan 2011 dari D3 Kebidanan Stikes Abdi Nusantara. Kiprah bidan Fe dalam organisasi cukup banyak seperti menjadi coordinator dalam Indonesia Menyala, aktif di KAMMI UIN Syarif Hidayatullah, dan aneka gerakan sosial dibidang pendidikan dan kesehatan.

Fe ingin, dengan ilmunya ia dapat berkontribusi menyelesaikan permasalahan kesehatan dan mengubah derajat kesehatan masyarakat di Indonesia. Setidaknya, mampu bergabung dalam 'barisan' orang-orang yang memiliki gagasan untuk melakukan perubahan. tidak hanya sekadar berwacana. Itulah yang membuat Fe merasa terpanggil untuk menjadi Pencerah Nusantara. 

Di luar profesinya, Fe memiliki banyak keahlian antara lain menulis, menari, memasak, memotivasi hingga mengajar. Bahkan karena keahliannya itulah

Fe berharap suatu hari nanti akan menerbitkan tulisannya menjadi buku. Ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi adalah cita-cita terpendamnya setelah nantinya menyelesaikan tugas sebagai Pencerah Nusantara.  Penasaran dengan tulisan keseharian Bidan Fe? Silakan berkunjung ke blog pribadinya disini . Dan Fe dipanggil "Kakak Kedua" di tim kecil kami ini.




Perawat Naela (Naela Mustika Khikmah)

Gadis yang baisa dipanggil Naela ini lulus dari Fakultas ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dengan predikat IPK tertinggi di Fakultasnya. Menjadi tenaga kesehatan adalah impian perempuan kelahiran Kebumen 29 januari 1989 ini sejak kecil.

 Ia ingin menjaga kesehatan orang yang tidak sakit, menolong orang yang sakit, dan memandirikan orang yang sudah sembuh dari sakit. Ia ingin membagikan ilmunya kepada masyarakat agar akses masyarakat akan kesehatan meningkat. Ia juga menginginkan antar tenaga kesehatan memiliki kemitraan untuk meningkatkan kesehatan pasien secara optimal.

Naela juga aktif dalam kegiatan organisasi BEM maupun kegiatan insidental. Ia juga pernah menjadi guru privat dan freelance enumerator di Kemetrian Kesehatan. Beruntung lahir di tanah  Jawa menjadikan Naela ujung tombak komunikasi di tanah Tosari yang mayoritas menggunakan bahasa Jawa Tengger.  Berharap dapat menjadi perawat yang cerdas dengan tingkat pendidikan tinggi membuat Naela bercita-cita menjadi Dekan Keperawatan suatu hari nanti. Kakak Ketiga, itulah sebutan untuk Naela di tim kecil kami ini dan suara yang lemah lembut membuat anda pasti ingin selalu dirawat oleh perawat Naela.



Apoteker Oliv (Olivia Herlinda)


Gadis kelahiran 26 OKtober 1990 ini adalah lulusan Farmasi Institut Teknologi Bandung tahun 2012.  Berbekal pengalamannya magang sebagai asisten apoteker di Guardian Pharmacy Mount Elizabeth Hospital membuatnya ingin merasakan pengabdian di masyarakat pedesaan. Meski terkesan seperti anak kecil, pemikiran Oyip, sapaan Olivia dari teman-temannya, sangat dewasa. Alasan ia bergabung di program ini adalah ia ingin menjadi bagian dari menjadi bagian dari perubahan negara ini di bidang kesehatan.

Ia merasa kesehatan belum menjadi fokus di negara ini, padahal kesehatan yang baik akan memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Melalui program ini, ia juga mengharapkan terciptanya integrasi antar profesi kesehatan sehingga meminimalisasi arogansi Di luar itu, gadis lulusan Sekolah Farmasi Istitut Teknologi Bandung ini gemar menjahit, semasa kecil ia sering membuatkan baju untuk Barbie koleksinya.

Dan diam-diam gadis manis satu ini ahli dalam hal memasak baik segala jenis kue maupun makanan lainnya. IT adalah julukan Oyip karena kelebihannya mengenal segala macam jenis informatika dan teknologi dibanding anggota tim Pencerah Nusantara Tosari lainnya. "Dedek Oyip" demikian panggilan adik bungsu kami ini di tim kecil Tosari. 



Nah...sudah berkenalan lebih dekat dengan kami semua bukan.Nantinya rumah kami inilah tempat berbagi cerita apa saja yang telah kami dapatkan selama mengabdikan diri di Desa Tosari. Selamat Datang kawan dan selamat membaca kisah kami selanjutnya. Salam Pencerah Nusantara :)

No comments:

Post a Comment