Saya baru tahu ternyata Kabupaten Pasuruan masih menyimpan banyak objek pariwisata menarik selain Gunung Bromo. Terbukti di desa Prigen dibangun sebuah taman safari mewah seluas 350 hektar yang memecahkan rekor sebagai taman safari terluas se-Asia. Pertama kalinya saya berpikir ah ini pasti taman safari seperti biasanya yang hewannya kurus-kurus tidak terawat layaknya berbagai jenis taman safari yang pernah saya datangi. Namun ternyata saya salah besar.
Memasuki kawasan Taman Safari Prigen ini saya dimanjakan dengan pemandangan hijau serta suhu udara sejuk yang tidak merusak kulit. Di halaman utama pendaftaran sudah terpampang spanduk besar berbagai wahana yang dapat dikunjungi. Hanya dengan membayar tiket masuk 95 ribu saja sudah dapat sepuasnya menikmati semua wahana permainan yang jumlahnya lebih dari 20 jenis. Namun hati-hati, jika anda datang sudah menjelang siang maka dapat saya pastikan tidak semua wahana permainan seru dapat anda nikmati. Alternatifnya, anda dapat membeli jenis tiket regular seharga 70 ribu saja.
Nah karena luasnya taman safari ini maka jelas tidak mungkin anda berjalan tanpa dipandu. Jangan khawatir, anda akan mendapatan pemandu khusus di dalam bus pariwisata yang akan membawa anda berkeliling sekaligus bercengkrama dengan berbagai macam satwa. Karena lagi-lagi saya datang saat ramai, maka pilihan berkeliling menggunakan mobil pribadi dapat dijadikan alternatif agar lebih tidak terkekang waktu.
Perjalanan pun dimulai dengan memasuki zona Amerika. Yah pertama kali memasukinya sudah terasa aroma Amerika. Tidak sendirian, ada Mas Agus yang menjadi guide memandu kami. Lulusan Kehutanan ini sudah mengabdi hampir tiga tahun dan mengenal berbagai macam ciri khas satwa yang ada di taman safari. Dengan lancar Mas Agus menjelaskan kisah termasuk bersedia menjawab berbagai pertanyaan kami yang unik-unik seperti “Gimana cara bawa hewan asli Amerika ini ke Indonesia?” sampai pertanyaan tidak penting “Trus hewannya tidur kapan?”
Nah di zona Amerika ini dapat ditemukan satwa lucu Ilma dengan ciri khas ludahnya. Yah, hewan yang satu ini dijamin akan meludahi anda dengan ludah kental yang menjijikkan jika diganggu. Sayangnya, tidak ada satupun dari kami yang berani mencoba tantangan mengganggu dia. Beruntung kami sudah membeli dua ikat wortel seharga 5000 rupiah perikatnya untuk makanan mereka. Hasilnya, sepanjang perjalanan kami berebut memberi makan rusa hingga jerapah.
Namun, jangan bersenang hati dahulu karena Mas Agus selalu waspada. Setiap memasuki zona satwa buas maka larangan membuka kaca mobil selalu dilontarkan. Antara lain ketika kita memasuki kawasan singa, harimau, juga ketika bertemu si cantik burung onta. Pasalnya, walaupun si burung cantik ini menawan layaknya pragawati namun kecepatan larinya dapat melebihi kecepatan mobil dan patuknya tentu saja terasa sakit jika melukai manusia. Bahkan burung cantik Kasuari ternyata dikenal sebagai burung paling bahaya karena calu (sejenis benjolan) pada kakinya yang mirip pada ceker ayam dapat membuat kepala bocor. Waah…semuanya itu tentu saja kita tahu dari Mas Agus sang pemandu.
Lepas dari zona Amerika, kita akan masuk ke zona Afrika dan berbagai hewan ukuran besar seperti gajah dan jerapah akan kita temui. Di sini pengunjung dapat turun dan berfoto sambil menunggang gajah sebenarnya namun lebih mudah melakukannya di area yang kedua.
Nah di area kedua inilah pusat berbagai rekreasi taman safari berada. Tidak kalah keren dari Dufan Ancol, di sini pun tersedia berbagai area permainan. Cukup dengan memasangkan gelang merah yang akan didapat ketika membayar tiket masuk, anda sudah berhak memasuki semua wahana yang ada sampai puas. Bahkan tidak tanggung-tanggung, berbagai macam atraksi para satwa juga dapat dinikmati di jam-jam tertentu. Dijamin anda akan bingung menentukan di jam mana anda akan mampir. Contohnya saja setiap jam 13.00 anda dapat menyaksikan atraksi lumba-lumba, di jam 15.00 atraksi burung serta harimau putih, dan puncaknya di jam 16.30 anda dapat menyaksikan pertunjukan fenomenal Indiana Jones.
Bukan sembarang pertunjukan, Indiana Jones yang mengambil pelatih asli Amerika dan Korea tersebut saya akui sebagai pertunjukan bermutu dengan berbagai macam sound effect luar biasa. Sepanjang pertunjukan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut tidak boleh mengambil gambar apalagi merekam. Namun, saya beri sedikit bocoran kalau di pertunjukan ini saya jamin anda akan menganga lebar. Saya sarankan memilih bangku paling atas dan bukan di depan panggung utama karena beragam atraksi mengejutkan mulai dari air dan api akan membuat anda basah kuyup.
Ini memang bukan sembarangan Indiana Jones karena pihak Taman Safari Prigen mengolahnya menjadi sangat serius. Tidak tanggung-tanggung dana 55 milyar dikucurkan untuk membuat setting latar dan sound effect. Bahkan beberapa pemainnya ada yang belajar hingga negeri seberaang. Hasilnya, Journey to The Temple of Terror ini menjadi pertunjukan luar biasa yang seluruh adegannya benar-benar dilakoni tanpa stunmant. Yaah jelas tanpa stunmant karena memang para pemainnya adalah para kru safari yang sudah dilatih. Bahkan anda akan terbelak jika menyaksikan bagaimana kegilaan aksi mereka dari mulai terjun puluhan meter hingga meloncat menghindari api. Belum lagi ada tiga lantai yang disetting di gedung tua sehingga dijamin pemainnya akan kewalahan jika tidak terbiasa. Ini terbukti dari kucuran keringat ketika saya dan teman-teman berkesempatan foto bersama seluruh pemain.
Tapi...bukan hanya karena pemainnya yang terlatih, ada hal unik lainnya di pertunjukkan ini. Yap...apalagi kalau bukan ciri khas dari Taman Safari Prigen sendiri. Di sepanjang pertunjukkan anda akan berdecak kagum dan teralihkan konsentrasinya pada berbagai macam hewan yang tiba-tiba muncul ikut bermain dengan anggunnya di panggung. Mulai dari kuda, kambing, burung, bahkan hingga tikus dapat berjejer sangat rapi dan profesional. Luar biasa!!! Saya sampai penasaran butuh berapa lama melatih semua hewan tersebut untuk muncul sesuai gilirannya dan tentu saja dengan gaya yang tepat. Saking tepatnya, saya kasih bocoran satu lagi (aaargghh....harusnya ini dilarang!). Pada adegan musuh terjatuh dari lantai tiga dan mati, mendadak muncul burung pemakan bangkai yang kocak. Lebih kocaknya adalah karena si pemeran adegan mati tersebut sama sekali tidak terkecoh ketika badannya dipatok-patok bahkan hingga ke daerah lainnya. Waaah saluuuut!
Bagi saya, ini sungguh luar biasa. Tidak heran memang jika pertunjukan ini diganjar anugerah sebagai show terbaik di taman safari se-Asia Tenggara. Waaah....ternyata benar ujar teman saya asli Pasuruan di pintu gerbang masuk, "Kamu pasti ketagihan pengin main kesini lagi". Yah...rasanya rugi jika hanya sekali mengunjungi Taman Safari Prigen seumur hidup. Tidak perlu sampai ke negeri tetangga untuk nonton yang keren-keren karena ternyata ada yang lebih keren di NEGARA saya :)
Salam Indiana Jones
dr. Hafiidhaturrahmah
Pencerah Nusantara Tosari
No comments:
Post a Comment