Ah siapa bilang merokok itu hanya untuk orang kota saja. Nyatanya hasil pendataan Pencerah Nusantara di 845 rumah, sebanyak 72,89 % rumah masih belum bebas asap rokok. Merokok sudah menjadi kebutuhan khusus bagi masyarakat tengger yang hidup di Desa Tosari, lereng Bromo ini. Namun bukan berarti tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko penyakit akibat rokok.
Bertepatan dengan Hari Anti Tembakau Sedunia, ratusan remaja SMP hingga SMA di Tosari yang tergabung dalam Laskar Pencerah melakukan Long March Anti Tembakau. Bupati Pasuruan, Dr.H.Dade Angga SIP, M.Si hadir melepas long march sekaligus memasang pin “saya tidak merokok” pada perwakilan remaja, Anas dan Anggun.
Olivia Herlinda, lulusan Farmasi ITB yang tergabung dalam Pencerah Nusantara dari Kantor Utusan Khusus Presiden RI (KUKPRI) untuk Millenium Development Goals (MDGs) menegaskan long march ini bagian dari kampanye untuk menumbuhkan kesadaran bahaya akan rokok.
“Bukan hanya sekadar jalan saja tapi kita juga mengganti setiap rokok yang ditemukan dengan permen dan menyediakan klinik khusus untuk pemeriksaan kesehatan. Para remaja Tosari juga menampilkan teaterikal bahaya merokok. Kami berharap yang sederhana ini dapat menggugah warga sekitar bahwa rokok berbahaya. Jika masih belum dapat berhenti merokok, setidaknya jadilah perokok yang tahu tempat merokok. Tidak di depan ibu hamil atau anak-anak dan tidak di tempat-tempat keramaian” demikian ujar Olivia.
Warga yang melihat keramaian long march pun memadati Pasar Tosari untuk memeriksakan tekanan darah dan menonton teaterikal rokok. Aksi teatrikal ini bercerita tentang fakta kehidupan petani tembakau, tentang dampak rokok pada wanita hamil dan keuntungan yang didapatkan perusahaan rokok sendiri dibanding dampak bahaya rokok dalam tubuh seseorang. Aksi ini berakhir dengan pembakaran rokok yang mereka sita dari orang- orang di sepanjang jalan. Berbagai poster anti tembakau yang juga dilombakan untuk remaja SMP dan SMA pun turut meramaikan long march. Pemenang poster dari SMPN 4 Tosari, SMPN 1 Tosari dan SMAN 1 Tosari mengkampanyekan poster mereka sepanjang 1,5 km perjalanan. Tak ayal ini mengundang daya tarik dan simpati tersendiri dari masyarakat Tosari serta turis asing yang mengunjungi Bromo. Waah ternyata anak gunung kreatif juga ya menciptakan ide untuk menggugah kesadaran bahaya merokok.
Seruuu kaaan
Salam Dingin-Dingin Empuk Tanpa Rokok
dr.Hafiidhaturrahmah
Pencerah Nusantara Tosari
No comments:
Post a Comment